Selasa, 11 Agustus 2015

Berkendara Mudik Berbeda dengan "Touring"

// // Leave a Comment
Jakarta, Otomania - Touring dengan sepeda motor, tidak bisa disamakan dengan berkendara dengan roda dua untuk keperluan mudik, meski keduanya sama-sama menempuh jarak yang cukup jauh.

Rifat Sungkar, pebalap nasional dan juga duta keselamatan berkendara Indonesia dari UNESCO mengatakan, perbedaannya terletak pada manajemen waktu. Untuk touring, waktu sangat diatur dengan sangat baik, sehingga tubuh tidak terlalu lama berada di atas kendaraan.

"Bisa dibedakan, dengan jarak yang sama misalnya dari Jakarta menuju Yogyakarta, bagi yang touring, bisa saja hal tersebut dilakukan selama lima hari. Tapi bagi pemudik, jarak itu harus ditempuh hanya dengan satu hari, atau bahkan hanya semalaman," ujar Rifat, Selasa (30/1/2016).

Rifat menambahkan, Hal tersebut jelas akan sangat merugikan pengendara, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan. Karena tubuh yang lemah akan menghilangkan konsentrasi berkendara, sedangkan berkendara sendiri sangat membutuhkan konsentrasi yang tinggi.

Sepakat dengan Rifat, Ahmad Yunus pengarang buku touring "Meraba Indonesia" mengatakan, selain perbedaan dari manajemen waktu, dari segi kapasitas barang yang dibawa juga jadi hal yang membuat dua aktivitas ini berbeda.

"Jika touring, kita buat sepeda motor kita seaman mungkin, dan barang yang dibawa juga diletakkan pada tempat yang sudah semestinya, seperti pada box motor. Biasanya juga tanpa berboncengan, namun untuk pemudik, barang dibungkus seadanya dan diletakkan pada tempat yang tidak semestinya, apalagi ditambah dengan membawa penumpang lebih dari satu, ini sungguh membahayakan nyawa," ujar Ahmad.

Ahmad Yunus menyarankan bahwa lebih baik menggunakan angkutan umum ketika akan pulang ke kampung halaman. Apalagi jika jaraknya jauh, daripada harus membahayakan diri dan keluarga.

Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/07/02/083629815/Berkendara.Mudik.Berbeda.dengan.Touring.

0 komentar:

Posting Komentar